Breaking News
recent

Mengubah Paradigma Untuk Menghapuskan Diskriminasi


Kini di era globalisasi, tekhnologi mungkin semakin canggih dan modern. Namun, rupanya belum sepenuhnya mengubah paradigma mayarakat terutama tentang "KONDOM". Sebagian orang masih menganggap bahwa Kondom lebih diidentikkan dengan seks bebas. Dan mensosialisasikan kondom berarti membiarkan seks bebas. Dan menurutku persepsi itu salah besar.

 Masyarakat kini harus berpikiran terbuka akan manfaat dari kondom. Karena Kondom adalah suatu alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Mensosialisasikan kondom sama halnya mensosialisakan kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit kelamin.

Seperti yang kita ketahui, laju pertumbuhan penduduk Indonesia bertumbuh semakin pesat. Dan diantara   anak-anak yang terlahir di dunia ini ada anak yang terlahir karena adanya hubungan di luar nikah. Betapa malangnya nasib mereka, si kecil yang tanpa berdosa dilahirkan karena dosa yang dibuat orang tuanya. Ya, berkat hawa nafsu menggelora yang dituruti. Seolah berubah menjadi nyawa tak berdosa yang kelahirannya menjadi aib bagi para pelakunya. Alhasil, beberapa orangtua dengan tega menyerahkan bayi yang tak diinginkan itu di rumah panti asuhan, atau bahkan dibuang begitu saja di tempat sepi sampai ada orang baik yang merawatnya. Baru membayangkannya saja sudah membuat bulu kudukku merinding. Tapi itulah yang terjadi, bukan hanya kisah yang dikarang namun sudah banyak contoh kasusnya yang bisa kita lihat di berita. Berani berbuat tapi tak berani bertanggung jawab dan anak lah yang menjadi korban. Iiiihh, sereeemm..

Bukan hanya itu saja, persoalan HIV/AIDS pun tak kalah pelik. Seperti yang telah aku tuliskan di postingan dahulu (klik disini). Persoalan mengenai pola pikir masyarakat mengenai para odha yang mempersepsikan seolah odha adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling hina pun masih kerap terjadi disekitar kita. Ya, diskriminasi odha (sebutan untuk penderita HIV/AIDS) masih terus saja terjadi.

Odha bukanlah VIRUS, Odha juga manusia biasa. Mereka sama seperti kita yang pada dirinya melekat hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama, hak untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan, hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dimata hukum dan hak-hak lainnya. Namun, kenapa lantas kita membedakannya? Padahal kita takkan tertular jika hanya sekedar menjadi teman dan tahu mengenai HIV/AIDS lebih dalam.

 HIV tidak menular melalui: 
1 Bersalaman, berpelukan
2 Berciuman
3 Batuk, bersin
4 Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.
5 Gigitan nyamuk
6 Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
7 Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.
HIV bisa menular melalui:
1. Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan kecil).
2. Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang terinfeksi HIV.
3. Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
4. Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui sendiri.

Udah tau dong informasinya? Jadi,  berhenti mendiskriminasikan para Odha. Dan kondom adalah salah satu cara untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS. Bukan berarti membolehkan seks bebas karena apapun alasannya seks bebas itu tidak dibenarkan.  

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita semua untuk membuka mata dan hati kita mengenai peran dari kondom. Dan mengubah paradigma negatif untuk kodom dan para odha. Take Action, No Discrimination!! Buat para odha, semangat yah.. Dibalik ujian, pasti ada jalan keluarnya. Jadi tetap semangat dan jadikan masalalu sebagai pembelajaran untuk masa depan yang lebih baik.
Unknown

Unknown

No comments:

Post a Comment

Translate

Wardah@mychocochips. Powered by Blogger.