Breaking News
recent

Warna-Warni Pengalaman di NGO Connection Day 2014

"Live Is Never Flat with IT"
 Toni Susanto, Cloud Sales Lead, Microsoft Indonesia. 

Itulah penggalan kalimat pembuka yang menggugah mata dan hati saya saat menyadari betapa  besarnya manfaat dari tekhnologi informasi kini. Karena tekhnologi bukan lagi sekedar keinginan, tapi menjadi kebutuhan bahkan mungkin ketergantungan. Kenapa ketergantungan? Contoh kecilnya saja, apa yang terjadi apabila hp kita tertinggal dirumah?? 90% kemungkinan kita pasti balik lagi ke rumah kan?? Coba kalau dompet kita yang ketinggalan, apa kita akan balik lagi ke rumah?? Sebagian besar dari kita mungkin memilih untuk menelepon orang rumah untuk mengantarkan dompet atau bahkan memilih untuk meminjam uang kepada orang terdekat daripada pulang lagi ke rumah. Iya ga?? Hal ini menunjukkan bahwa tekhnologi telah menjadi teman setia dalam hidup kita.

Dan bicara mengenai tekhnologi, kali ini saya ingin menceritakan mengenai pengalaman saya dalam menghadiri acara yang hebat buat para NGO. Pada tanggal 23 April 2014 lalu, microsoft bersama ASEAN Foundation telah mengadakan NGO Connection Day 2014.

Acara yang bertempat di Gran Melia Hotel ini berlangsung sangat baik, dan sukses memikat hati saya. Saya sebagai anggota NGO merasa sangat terhormat datang diacara tersebut. Karena disana hadir para figur hebat seperti Bpk Ruben Hattati (Direktur Corporate Affairs, Microsoft Indonesia), Ms. Elaine Tan  (Direktur Eksekutif, ASEAN Foundation), Gillian Pearl (Technology for good, Microsoft asia Pasific), Simon Gee (Director, Program Development, Techsoup Asia Pasific) dan berbagai figur penting lainnya.

 Dalam acara luar biasa tersebut, kami peserta dari berbagai NGO dijelaskan mengenai Apa Itu Cloud, Apa yang Perlu dipertimbangkan untuk pindah ke Cloud, bagaimana migrasi ke cloud dengan office 365, demo office 365, langkah mendaftar office 365 untuk nirlaba & Techsoup, dan juga yang ga kalah keren adalah belajar mengenai coding. 

Awalnya saya kira koding itu susah, rumit, ruwet dan berbagai pikiran negatif thingking lainnya muncul dibenak saya ketika harus coding. Karena yang namanya koding ya bahasa pemrograman komputer yang bahasanya aneh, kayak biner, html, dan seg udang istilah rumit lainnya. Namun, segala pikiran buruk saya seolah runtuh ketika disana kami diajak bermain-main koding. Kalau anda bertanya, "kok bisa?". Jawabannya ada pada code.org , disana kita akan diajarkan mengkoding dengan istilah atau bahasa sehari-hari, bukan lagi bahasa komputer. Contohnya: disana kita bisa layaknya bermain angry bird, si burung merah harus menangkap si babi hijau, nah kita lah yang harus menuliskan kodingan untuk menggerakkan si burung tersebut. Seru kan??

Siang malam NGODING, aku rapopo..  

Dan jujur, office 365 tidak kalah memikat hati saya. Bagaimana bisa tidak memikat, ketika office 365 ibaratkan kotak ajaib yang mampu mempermudah pekerjaan dalam organisasi kita. Biasanya, ketika kita ditugaskan untuk membuat sebuah proyek bersama partner, kita diharuskan meluangkan waktu untuk janjian bertemu lalu mengerjakan proyek itu bersama misalkan menyusun proposal bersama. Hal ini akan sangat sulit dilakukan ketika kita dan partner kita tidak berada dalam satu wilayah yang sama, misalkan saya di Bekasi dan partner saya sedang berada di Bandung. Kalau dengan email, tidak bisa mengerjakan bersama, alhasil jika kita mengerjakan sendiri dan dia mengerjakan proposal tsb juga akan ada hasil 2 proposal dan kita pun harus menyamakan proposal yang kita buat dengan proposal yang rekan kita buat. Namun, dengan adanya office 365 permasalahan tersebut tak akan terjadi. Karena kita bisa mengirim proposal lalu mengedit nya secara bersama-sama dengan rekan. Tanpa menghasilkan 2 proposal yang berbeda. Saya online, rekan online seperti sedang duduk bersama disuatu ruang diskusi karena disana kita mengerjakan proposal secara bersama. Kita akan langsung tahu apa yang ia sedang ketik/edit, dan kita pun juga bisa merubah proposal tsb saat itu juga.  

 Acara ini sebenarnya merupakan program bantuan software atau perangkat lunak Office 365 bagi lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia. Meski diberikan secara cuma-cuma, tapi terdapat seleksi untuk menentukan lembaga yang layak mendapatkan bantuan ini. Diantaranya organisasi nirlaba tsb harus memiliki MOU / Akta Pendirian Organisasi Non Profit dan Sertifikat dari kementrian. 

Dan berhubung saat itu saya harus buru-buru untuk pulang, jadi inilah satu-satunya bekal foto saya bersama salah satu pihak terkait. Yakni Michael V Tjandra sebagai Moderator dalam acara NGO Connection Day 2014 di Gran Melia Hotel, Jakarta.


Terima kasih Microsoft & ASEAN Foundation serta seluruh pihak yang terlibat  atas perhatian yang telah  kalian berikan untuk kami, para NGO. Terima kasih atas donasi dan juga acara nya yang amat sangat bermanfaat bagi saya pribadi karena lewat acara ini saya mendapat banyak wawasan, pengalaman,  teman baru, serta USB baru.. hehe..

Special quote: 
Buat kak Michael V Tjandra, makasih buat fotonya. Ga nyangka bisa ketemu, nyapa, salaman, ngobrol langsung dan bercanda sama kakak, padahal biasanya cuma bisa liat di depan TV.  Kakak ramah banget, padahal baru pertama kali ketemu. Salut.. Kalau terdengar kata-katanya lebay, ya maafkan lah. Maklum saya suka sama jurnalis, bagi saya mereka itu keren.. :)


Unknown

Unknown

No comments:

Post a Comment

Translate

Wardah@mychocochips. Powered by Blogger.