Ketika mengucapkan kalimat itu, tersimpan semangat baru dalam menjalani hari ini. Pagi bagaikan sebuah lembar kertas kosong, putih, bersih, suci, belum terisi. Entah coretan apa yang akan kita lukiskan pada kertas itu. Yang jelas, langkah kita dipagi ini adalah langkah awal dalam usaha kita untuk sampai pada tujuan yang kita inginkan.
Selamat pagi..
Saat dimana kita membusungkan dada. Siap menghadapi segala rintangan dan harapan di hari ini. Tak pernah nyerah ataupun takut dengan kegagalan. Pagi adalah saat kita mengumpulkan semua harapan menjadi kekuatan untuk kita melangkah.
Selamat pagi..
Masih dalam suasana Hari Pahlawan, dimana kita harus mengucapkan banyak syukur dan terima kasih atas kemerdekaan yang telah kita rasakan. Ketika tidak ada lagi penjajahan yang menguras darah, tak ada lagi ketakutan akan peluru yang mengancam sewaktu-waktu, tak ada lagi kerja rodi yang menguras keringat, dan tak ada lagi nyawa yang menjadi korban. Dan ini semua berkat jasa-jasa mereka, para pahlawan kita. Pahlawan yang tak gentar melawan para penjajah meskipun nyawa menjadi taruhan.
Seperti kata bung Karno, yakni JAS MERAH (Jangan sekali-kali lupakan sejarah). Kenanglah jasa-jasa para Pahlawan yang telah berjuang demi bangsa Indonesia. Karena dengan mengingat sejarah, kita akan lebih banyak bersyukur dan belajar dari perjalanan bangsa ini. Tentang kemerdekaan yang diraih dengan banyaknya pengorbanan, baik keringat, waktu, harta bahkan nyawa
Kecintaan para pahlawan terhadap bangsa, bahkan sanggup mengalahkan rasa takut mereka akan kematian. Seperti kalimat yang diucapkan Bung Tomo, "Merdeka Atau Mati!".
-bung tomo- |
Sehingga seperti yang dapat kita rasakan saat ini, perjuangan mereka tidaklah sia-sia. Pengorbanan mereka untuk bangsa Indonesia mengantarkan kita pada kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1945 lalu. Dan kini, sang saka Merah Putih telah berkibar bebas, menjuntai tinggi bagai sebuah harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik.
Lalu, bagaimana dengan kita?
Apakah kita hanya akan menjadi pemuda penikmat kemerdekaan? Pertanyaan itu kemudian menggelitik nurani saya. Sehingga memunculkan sebuah pertanyaan baru dalam benak saya, yakni:
"Apakah Perjuangan Sudah Berakhir?"
Indonesia secara de jure dan de facto memang sudah merdeka. Namun, lihatlah disekeliling kita. Ada begitu banyak PR yang harus kita benahi. Kemiskinan, gizi buruk, pendidikan yang tidak merata, dan berbagai masalah lainnya, apakah kita akan terus berdiam diri dan menunggu negara yang mengurus?
Hei, lihatlah dirimu dalam cermin. Kita ini masih muda, tenaga kita masih kuat, fisik kita sempurna, lantas kenapa kita masih bersikap acuh dan tak peduli?
Ini bangsa kita, ini negara kita, kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? Cinta tak cukup hanya sekedar kata, cinta butuh perjuangan dan pengorbanan. Dan inilah saatnya kita ikut berjuang, karena pejuangan belum berakhir, kitalah yang melanjutkannya. Saatnya kita saling bahu membahu, bergotong royong membangun Indonesia. Ada begitu banyak yang bisa kita lakukan untuk Bangsa ini. Mulailah dari hal kecil, karena sesuatu hal yang besar selalu mulai dari yang terkecil.
Contoh kecilnya saja, biasakanlah dirimu untuk membuang sampah pada tempatnya. Ajak juga orang lain untuk berbuat hal yang sama. Atau manfaatkanlah sampah tersebut untuk didaur ulang lalu hasilkan karya yang bisa menambahkan pundi-pundi rupiah. Ajarkan hal tersebut pada kakakmu, adikmu, keluargamu, tetanggamu. Sebarkanlah kebaikan, harumkanlah nama Indonesia. Berprestasilah pada bidang yang kamu sukai, buatlah Indonesia bangga memiliki pemuda sepertimu.
Pahlawan masa kini bukan hanya berperang di medan perang. Tapi peranglah melawan kemalasanmu sendiri. Bangkitlah dari sikap malas, lakukanlah sesuatu untuk Bangsa. Karena perjuangan belum berakhir, kitalah yang harus melanjutkannya.
Ya, kita. Pemuda Indonesia. Seperti yang dikatakan presiden pertama kita, Ir. Soekarno.
Maka, kita sebagai pemuda harus bangkit. Dan guncangkan dunia. Tunjukkanlah pada dunia, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat, berprestasi dan mandiri dengan tetap menjunjung tinggi nilai leluhur kita.
Berbuatlah sesuatu, untuk sesama, untuk Indonesia, apapun itu dan bagaimanapun caranya. Bertindaklah! Bangkitlah! Ada begitu banyak hal yang bisa kita lakukan. Bersinarlah seperti mentari, yang sinarnya mampu menyebarkan kebaikan dan manfaat untuk seluruh alam ini.
Seperti ilmu yang kau miliki, berbagilah pada mereka penerus Bangsa. Lawanlah kebodohan, hapuskan kemiskinan lewat pembelajaran. Agar saat mereka besar nanti, mereka bisa menjadi penerus bangsa yang dapat mengharumkan nama Indonesia.
Seperti kegiatan yang satu ini, yang diberi nama Rainbow Kids. Dengan mengajak anak-anak kecil disekitar rumah, kami mengadakan kegiatan belajar sambil bermain. Seperti les, isinya belajar bahasa inggris lewat lagu, nyanyian dan tarian, belajar matematika lewat games hitungan yang seru, belajar menggambar dan lain sebagainya. Sehingga bukan hanya keceriaan yang didapatkan, tapi juga ilmu.
Seperti ilmu yang kau miliki, berbagilah pada mereka penerus Bangsa. Lawanlah kebodohan, hapuskan kemiskinan lewat pembelajaran. Agar saat mereka besar nanti, mereka bisa menjadi penerus bangsa yang dapat mengharumkan nama Indonesia.
Seperti kegiatan yang satu ini, yang diberi nama Rainbow Kids. Dengan mengajak anak-anak kecil disekitar rumah, kami mengadakan kegiatan belajar sambil bermain. Seperti les, isinya belajar bahasa inggris lewat lagu, nyanyian dan tarian, belajar matematika lewat games hitungan yang seru, belajar menggambar dan lain sebagainya. Sehingga bukan hanya keceriaan yang didapatkan, tapi juga ilmu.
Atau contoh lainnya seperti yang dilakukan oleh para pemuda/i tangguh dari Bekasi. Mereka mendirikan TALAGO (Teman Belajar Muara Gembong). Muara Gembong Adalah pedalaman Bekasi yang letaknya berkilo-kilo meter jauhnya. Bayangkan saja, untuk mencapai kesana mereka butuh perjuangan yang ekstra. Terjalnya jalanan, banjir saat hujan, perlu menggunakan jalur darat dan sungai. Mereka melakukannya demi sebuah tujuan mulia, yakni: memberikan ilmu mereka untuk adik-adik disana.
Dan inilah SDN Bahagia yang mereka tuju. Dimana kondisi sekolahnya pun tak luput dari genangan air. Namun, semangat mereka tetap utuh .. Salut banget buat adik-adik kita disana..
Nah kalau yang ini adalah salah satu kegiatan Komunitas Man Jadda Wa Jadda Bekasi. Mereka berkunjung ke Sekolah Alam Rumah Cinta. Sebuah sekolah non formal yang diperuntukkan bagi mereka yang tidal mampu secara financial. Mayoritas dari adik-adik kecil kita disana adalah pahlawan kebersihan (pemulung) untuk membantu orang tua mereka yang berprofesi sama.
Selain perang dengan kebodohan, para mahasiswa dari Universitas Gunadarma juga memerangi banjir dan tanah longsor. Nah, ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan Bangun Desa yang diadakan oleh BEM Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, yakni penanaman pohon sengon. Semoga dengan sengon yang ditanam, dapat mencegah banjir dan tanah longsor.
Kalau yang ini adalah Sekolah Alam Rumah Cinta. Sebuah sekolah non formal yang didirikan oleh Komunitas Rumah Cinta. Ohiya, tak semua murid disana bersekolah formal, ada diantara mereka yang tidak sekolah formal dan memilih membantu orang tuanya sebagai pemulung. Alasannya karena tidak punya biaya untuk sekolah. Beruntunglah sekolah ini didirikan, sehingga mereka tetap bisa belajar dan menuntut ilmu. Meskipun kondisi kelasnya kecil, hanya beralaskan baliho yang tidak terpakai, berdinding triplek, bahkan banjir ketika hujan, tapi semangat mereka patut diacungi jempol. Disebuah kelas tak berjendela itulah yang membuat secercah harapan kembali bersinar. Harapan akan masa depan yang cerah. Harapan akan terwujudnya mimipi-mimpi yang mereka ukir.
Dan, keterbatasan tak boleh menjadi alasan atas kesedihan ataupun keterpurukan. Kita hanya harus berusaha lebih, lebih dan lebih lagi. Karena tempat yang kita tuju, tak akan pergi kemana-mana. Ia akan tetap menunggu kedatangan kita. Mimpi, cita dan harapan bersatu dalam indahnya kebersamaan. Cinta, yang hadir dalam senyum tawa bahagia adalah hadiah terindah yang akan kita temui. Dan menjadikan kehadiran kita sebagai alasan atas sebuah senyuman merupakan anugerah yang wajib kita syukuri.
Ingatlah.. Bahwa kamu tidak sendiri. Ada banyak pemuda yang juga peduli pada bangsa ini. Ada banyak pemuda yang tengah berjuang demi bangsa. Sudah saatnya kita bangkit dan berjuang bersama untuk Indonesia tercinta. Salam Pemuda!
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2014
Kereeeen kegiatan kegiatannya.. mungkin UGBlogger bisa biki kegiatan gitu juga kali yaak ^^
ReplyDeleteSelamat hari pahlawan ^^
Lawan Kebodohan!!! tugas kita untuk membimbing adik-adik penerus bangsa :D
ReplyDeleteiya makasih, salam pemuda! semangat!
ReplyDeleteSaya setuju sekali bahwa kita harus meneruskan perjuangan dengan membangun negeri ini yang masih banyak kekurangan dan harus diperbaiki. Mudah-mudahan gizi buruk , pendidikan yang belum merata, bahkan masih ada kekayaan negara ini yang "tercuri" oleh negara lain dapat kita perjuangkan hingga benar benar menjadi Merdeka di negara sendiri. Nice share, salam sukses
ReplyDeleteterima kasih pak, semangat membangun Indonesia. Selama nafas masih berhembus, selalu ada cara yang bisa kita lakukan demi Indonesia. salam sukses juga .
Delete