Seuntai senyumku malam itu, saat mengetahui kedatangannya. Seperti biasa, dia datang dengan kejutan, tanpa kata, tanpa kabar. Setelah hampir satu tahun tak bertemu. Menepis segala rindu. Hadirnya, bagaikan tetesan air wudhu yang mententramkan kemelut hatiku.
Dengan tawanya, candanya, dan semua tentangnya..
Dia memalingkanku, dari tangisan yang membuat air mataku menetes. Tentang perihnya luka di hati seorang wanita. Meskipun sebentar, kedatangannya (kembali) dalam hidupku membuat fatamorgana baru. Gelombang perasaan yang pernah kurasakan dulu, aku merasakannya kembali. Betapa dulu ku sangat mengaguminya, membencinya, atau bahkan menyayanginya.
Bagi kalian, mungkin Cinta pertama hanyalah sekedar cinta monyet tak berarti.. Namun bagiku, cinta pertama lah yang memperkenalkanku akan sebuah perasaan aneh, misterius. Dalam hati aku merasakan senang didekatnya, tapi entah kenapa aku selalu ribut dengannya. Seolah kata yang keluar dari mulutku adalah kebalikan. Namun begitu aku mengobrol dengannya 4 mata didalam kelas, obrolan itu akan lebih serius. Biasanya kami akan saling curhat baik tentang hobi, rencana masa depan, berbagi sudut pandang tentang suatu hal. Mungkin dari sanalah aku mulai mengenalnya. Dibalik tampang polos, bodoh dan gilanya dia, ada sesuatu yang membuatku tertarik. Pola pikir dan filosofinya tentang kehidupan membuatku belajar banyak darinya.
Dan anehnya, perasaanku ga membuatku ingin memilikinya. Karena apa yang kita sukai, bukan berarti harus kita miliki. Dengan adanya dia dalam hidupku, aku merasakan warna baru di masa putih abu-abu. Dia membuatku menjadi manusia yang lebih baik. Mengajariku tentang hakikat kehidupan, pentingnya mimpi, dan dia juga lah yang mengajariku tentang cinta. Sebuah cinta dalam diam, yang tak pernah terungkap hingga saat ini.. Cinta yang tak mengharap balas.
"Terima kasih atas seluruh kenangan yang kau lukis dalam hidupku, terima kasih atas persahabatan yang kita jalin dan terima kasih karena kau telah menjadi cinta pertamaku"
Itulah kalimat yang ingin kuucapkan untuknya. Tapi aku tak pernah sanggup mengatakannya langsung. Mungkin aku terlalu malu atau terlalu bodoh?
Entahlah, yang jelas kisah cintaku dengannya akan menjadi kenangan terindah saat SMA. Dan sampai kapanpun, aku dan dia adalah sahabat, bahkan saudara.
Kini aku pun sedang belajar mendalami islam. Aku akan menjaga hatiku untuk jodohku nanti. Siapapun jodohku, aku menunggumu.. Sekarang yang aku lakukan adalah memperpantas diriku untukmu. Hingga kau datang menjemputku pada waktu dan cara yang indah..
--- ( ^ _ ^ ) V ---
"Terima Kasih, Cinta Pertamaku.. "
True story?
ReplyDeletewww.gorigotri.blogspot.com
iya k reza.. oke, langsung melimpir kesana.. thx buat #blogwalking nya.. :)
ReplyDelete