"Kenapa Harus Menulis??
Carilah alasan mendalam yang membuat kita terus menulis."
-Asma Nadia dalam KOPDAR KBM Bekasi-
Pertanyaan itu seolah menggerayangi tidurku. Menari-nari dalam pikiranku. Membuat otakku terus bekerja, menggali dan mencoba menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan itu. Pertanyaan yang terlihat sepele, namun itulah yang membuat hidupku dirundung gelisah malam ini. Bukan karena aku tidak mempunyai jawaban, namun karena aku baru menyadari bahwa semua jawabanku tidak cukup. Belum ada satupun jawaban yang membuatku "wajib" untuk menulis.
Apakah hanya karena sebuah popularitas, uang berlimpah, dan hidup mewah?
Ah, jelas bukan. Jika hanya karena popularitas, uang yang berlimpah, dan hidup mewah adalah alasanku. Tapi maaf, aku bukanlah budak harta. Meskipun uang dari hasil menulis itu halal, aku tak ingin menjadikan materi sebagai alasan. Aku kan punya hati yang tak ingin dibutakan oleh duniawi. Jangan samakan aku dengan tikus perampok harta yang menjadi wakil kita itu. Yang dalam setelan jas berdasi sibuk bermanipulasi sehingga ia tak mempedulikan kita. Lihatlah! Mereka bahkan lebih sibuk dengan partainya daripada mengurus kita, padahal dulunya mereka mengemis-ngemis pada kita untuk dipilih. Inilah bukti bahwa harta dapat membeli nurani seseorang. Dan jelas, aku tak ingin menjadi bagian dari mereka.
Apakah menulis hanya untuk menggali potensiku??
Entahlah. Jika ini alasanya, kenapa aku masih saja malas untuk menulis? Alasan ini tidak menjadikanku lebih produktif. Gimana yah, alasan itu kurang membuatku semangat dan termotivasi menjadi penulis. Tidak adanya paksaan terhadap diri kita sendiri untuk menjadi seorang penulis. Aku bahkan butuh suatu alasan yang lebih kuat dari itu.
Apakah untuk sekedar hobi saja?
Menulis memang sudah menjadi hobi saya beberapa waktu terakhir ini, tapi tetep aja "kesibukan" dan hilangnya "mood" sering mengalahkan kreativitasku. Sedangkan penyebab hilangnya "mood" karena belum menemukan alasan yang mendalam. Nah, jika alasanku menulis hanya untuk menyalurkan hobi saja, itu belum cukup membuat kita konsisten dalam menulis. Karena hobi mengenal istilah "expired" bukan?
Berarti intinya dibutuhkan alasan super "HEBAT" yang membuat kita memandang bahwa menulis adalah kebutuhan. Sebuah alasan yang menjadikan kita jatuh cinta terhadap menulis, sehingga sesibuk apapun kita pasti kita akan meluangkan waktu untuk menulis setiap hari.
Karena sekali lagi, ada begitu banyak alasan dalam menulis. Namun sebenarnya diperlukan alasan mendalam yang membuat kita semangat untuk konsisten dalam berkarya, meskipun kita hanya mempunyai sebuah alasan.
Sebuah pertanyaan yang membuat malam ini terasa sangat berbeda. Dan akhirnya kebimbangan saya malam ini, saya torehkan dalam blog saya. Ini baru 1 ilmu dari sekian banyak ilmu yang dibagikan oleh mba Asma dan Pak Isa. Terima kasih Bunda Asma Nadia dan Pak Isa Alamsah atas segala ilmu dan pengalamannya. Semoga kebaikan bunda Asma Nadia dan keluarga dapat dibalas oleh Allah SWT.
Bunda Asma, tahu engga bun? Malam ini saya senang sekali bertemu penulis idola saya dan rasa senang saya berkali lipat saat saya duduk bersebelahan dengan Pak Isa dan Bunda Asma. Pasti teman-teman di Komunitas Bisa Menulis (KBM) Bekasi yang datang acara KOPDAR alias Kopi Darat kedua kalinya pada senang juga. Benar kan? :)
Terima kasih. Sekian coretan saya hari ini.
Saya akan terus berkarya, demi mewujudkan mimpi saya. Bismillah..
No comments:
Post a Comment