Sifat
Audit Operasional Pemrosesan Data. Satu tipe utama audit operasional
meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi. Audit operasional pemrosesan
data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam mencapai
tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan.
Pemrosesan data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua
kegiatan departemen pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus
dalam kegiatan tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.
Situasi Yang Muncul Dalam Audit
Operasional Pemrosesan Data
Dalam
hal pemrosesan data yang umumnya terjadi adalah:
·
Biayanya tinggi untuk penyediaan jasa
komputer.
·
Bagian utama dari rencana perusahaan.
·
Usulan perolehan hardware yang utama
atau meng-upgrade software.
·
Ketidakmampuan menerima pemrosesan data
komputer secara eksekutif.
·
Kebutuhan pemrosesan data eksekutif yang
baru untuk penilaian secara intensif.
·
Ketidakteraturan perputaran personil
dalam departemen pemrosesan data.
·
Usulan untuk mengkonsolidasi atau
mendistribusikan sumberdaya pemrosesan data.
·
Merupakan sistem utama yang tidak
responsif terhadap kebutuhan atau sulit dalam pemeliharaan.
·
Meningkatnya jumlah komplain user.
Proses Audit Operasional Pemrosesan
Data
1. Audit
planning phase
Audit
operasional pada fungsi data processing tidak mempunyai starting place, tetapi
berpedoman pada tujuan audit. Masing-masing audit mempunyai ciri khas dan
memerlukan individual treatment karenanya lingkup audit berbeda sesuai dengan
tujuannya.
Dengan mengabaikan lingkup audit, tugas
pertama dalam audit operasional yaitu untuk memperkenalkan diri pada organisasi
dan DP departemen untuk diaudit. Hal ini adalah sebuah tahap penting bagi
auditor untuk memperoleh dan meninjau ulang latar belakang informasi pada unit,
aktivitas, dan fungsi yang akan diaudit.Tahap ini penting dan sebaiknya diikuti
dengan mengabaikan audit operasional yang dilakukan secara internal. auditor
sebaiknya mengumpulkan informasi dari klien untuk memperoleh pemahaman tentang
DP departemen dan tujuannya. Banyak latar belakang informasi yang sebaiknya
digunakan auditor pada tahap ini mencakup lokasi departemen DP, nama manajer
pada DP, no SDM pada DP berdasar level dan tipe,metode evaluasi SDM, tingkat
pertukaran SDM, tugas dan tanggung jawab karyawan, identifikasi peralatan
komputer yang digunakan dan identifikasi sistem operasi yang digunakan.
phisical layout chart pusat komputer sebaiknya diperoleh dari DP manajer (
atau, jika tak tersedia, disiapkan oleh auditor). kerjasama DP manajemen
menjadi hal yang penting selama tahap perencanaan.
2. Preliminary
survey phase
Setelah
tujuan audit tealah ditetapkan, dan lingkup audit telah ditentukan serta
manajemen cooperation diperoleh, maka auditor siap untuk preliminary survey.
survei membantu auditor untuk mengidentifikasi lingkup masalah, sensitive area,
dan operasi yang rumit tentang audit DP departement. Setelah preliminary
survey, auditor harus bisa menentukan tingkat kompleksitas audit
operasional.selama preliminnary survey, auditor akan mempelajari permasalahan
operasional manajemen DP. Auditor perlu mendalami mengenai DP center sehingga
familiar dengan pengoperasiannya. Auditor sebaiknya membuat rencana dalam
mengusulkan petunjuk DP centernya dan bertindak sebagai penghubung bagi semua
data collection dan dokumentasi syang diperoleh. Auditor akan membentuk rencana
tahapan dalam operasi actual yang disesuaikan dengan diskripsi tertulis maupun
lisan dan pemahaman yang telah diberikan oleh DP personil kepada auditor.
Proses verifikasi ini memerlukan contoh transaksi atau lingkup kerja yang diuji
secara detail.
Prelimanary
phase pada operational audit merupakan basis pada tahap pengujian audit yang
terperinci. DP manajemen sebaiknya diberitahu pengungkapan penyimpangan dan
membantu dalam petunjuk pada lingkup permasalahan. Auditor mendisain program
audit untuk maenemukan pertimbangan atau penyebab ketidakcocokan.
3. Detailed
audit phase
Aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi tahap
audit ini meliputi:
ü fungsi
pengolahan informasi pada organisasi
ü praktek
dan kebijakan sumber daya manusia
ü operasi
computer
ü pengembangan
sistem dan implementasinya
ü aplication
system operation
lima
area terdaftar ini diharapkan dapat menyajikan beberapa faktor-faktor penting
yang harus dipertimbangkan. ketika mereka memberi auditor suatu pandangan umum
tentang komponen penting DP functioni dan dapat bertindak sebagai starting
point yang baik.
4. Reporting
Pada
tahap penyelesaian opersional audit laporan diberikan kepada manajemen dan
komite audit perusahaan.Isi dari laporan ini bervariasi sesuai pada harapan
manajemen. Contohnya : laporan mungkin terdiri dari pendapat yang mengacu pada
fungsi pengelolaan informasi yang efektif dan efisien, dan saran-saran yang
membangun.Internal auditor diwajibkan untuk melakukan follow up pada report
audit findings dan memberikan rekomendasi untuk memastikan bahwa komite audit
mengambil langkah yang tepat.
No comments:
Post a Comment