Skripsi..
Satu kata yang membuat
mahasiswa tingkat akhir kewalahan, kalang kabut, tidak bisa tidur hingga susah
makan kalau tidak laper (hehe). Setelah berhasil menyusun Penelitian Ilmiah
(PI) untuk program D3, dan kini pun aku dihadapkan dengan skripsi.
Sebenarnya sama seperti mahasiswa
yang lain, berbagai macam rasa telah berkecambuk dalam diriku. Dan gejala
penyakit yang disebut “sindrom skripsi” (sebut saja begitu) pun mulai menyerangku. Seperti kepala pusing,
badan meriang, galau maksimal, hingga susah tidur dan makan. Rasanya kegalauan
atas efek “sindrom skripsi” mengalahkan kegalauan akibat diputusin pacar
(hehe).
Bagi mahasiswa tingkat akhir
sepertiku, tahun ini merupakan penentuan masa depan untuk tahun-tahun berikutnya.
Berbagai rintangan harus kami lalui, mulai dari mengajukan judul skripsi ke
Dosen Penguji (DP) hingga di acc, mencari objek, menyebar kuisoner, menyusun
bab 1 hingga bab 5 yang membuat kami harus menguras otak kami begadang tengah
malam. Belum lagi kalau revisi, kita diharuskan bolak balik ke Dosen Penguji
(DP) sampai di ACC. Syukur-syukur kalau dapet DP yang gampang ditemui, nah
kalau mendapatkan DP yang sibuknya naudzubillah? Gimana tuh? Mesti ekstra sabar
deh menghadapinya. Jadi yah kita harus semangat mengejar-ngejar DP, rela
menunggu, nyamperin ke tempatnya tak peduli hujan ataupun badai #lebay deh..
Nah, proses yang melelahkan itu
harus kita lakukan sebagai mahasiswa tingkat akhir. Bagi aku yang udah punya
sedikit bekal pengalaman dalam penyusunan PI (untuk D3), jadi yah alhamdulillah
aku sudah menyiapkan mental untuk kemungkinan
hal buruk itu. Dan aku juga punya tips nih bagi yang lagi galau menghadapi
skripsi. Mau tahu tips nya gimana? Langsung aja cekidot.
1. Jangan Dipikirin, tapi Dikerjain
Ini sebenarnya nasihat dari kakak
kelasku. Dan nasihat ini tebukti sangat ampuh karena telah teruji saat aku
menyusun PI. Terkadang kita lebih banyak memikirkan kemungkinan buruk yang akan
terjadi. Seperti : "Duh, nanti gimana yah skripsi aku?" atau "
yahh.. skripsi pasti susah. Dapet DP nya killer ga yah?" atau
"Pusiiinggg... Skripsi bikin pusing.. Bikin Males.."
Pemikiran semacam itulah yang
terkadang membuat kita takut duluan dalam menghadapi skripsi. Kita merasa
skripsi itu menyebalkan, pusing, sulit dan lain sebagainya. Yang akhirnya
bukannya selesai tuh skripsi malah dianggurin begitu aja. Niatnya sih mau
ngerjain, laptop udah didepan mata tapi bab 1 cuma d iliatin, diplototin,
dipikirin, tapi tangan engga mencoba mengetik apapun. Udahlah,
hentikan kebiasaan itu. Berpikirlah positif. Kita Bisa! Kita Pasti Bisa! Yakin
deh sama kemampuan diri kita sendiri. Kerjain aja, lama-lama juga skripsi kita
selesai kok. Intinya "Talk Less, Do More!!"
2. Man Jadda Wa Jadda
Siapa Yang bersungguh-sungguh, dia
akan berhasil. Nah, disini kesungguhan kita diuji. Seberapa inginkah kita
menjadi sarjana? Karena seseorang yang mempunyai keinginan besar akan
bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya menjadi nyata. Hei, sarjana itu adalah
mimpi bagi semua mahasiswa. Maka, untuk mimpi yang hebat diperlukan upaya yang
hebat. Kita harus mampu melewati segala ujian yang menghadang. Kalau judul
ditolak oleh DP maka coba lagi, cari judul yang baru. Jika kuisioner ditolak
oleh perusahaan, maka cari lagi di perusahaan yang lain. Banyak jalan menuju
roma, jadi jangan menyerah. Karena diluar sana ada ratusan judul dan perusahaan
yang bisa kita jadikan objek asalkan kita berusaha.
3. Jadikan Ujian Sebagai Tantangan
Jadikan segala ujian sebagai
tantangan, yang menjadikan diri kita
lebih hebat dan kuat dari sebelumnya. Sehingga kita akan lebih termotivasi
dalam melalui setiap tantangan yang kita hadapi. Jadi, rasa letih, capek,
kantuknya kita yang harus begadang semalaman bahkan bermalam-malam, ini bisa
terbayarkan saat kita di wisuda nanti. Oh
iya, Bukankah dalam proses ini kita sedang belajar banyak hal? Sehingga ketika
nanti kita menyandang gelar SE, SH, SPd, atau sebagainya kita bisa bersyukur
dan bertanggung jawab atas gelar yang kita sandang.
4. Sabar
Jangan banyak mengeluh, sabarlah.
Ingatlah kita sedang berjuang bukan hanya demi masa depan kita, tapi untuk
kebahagiaan orang-orang yang kita sayang, terutama untuk kedua orang tua kita.
Berikan hasil yang terbaik untuk mereka, buatlah mereka bangga terhadap kita.
Bukankah kita ingin melihat mereka tersenyum bangga saat menyaksikan kita
diwisuda?? Maka berjuanglah untuk membuat itu semua benar-benar terjadi.
Sabarlah menghadapi ujian, jangan mudah menyerah.
5. Berdoa
Ketika segala upaya telah maksimal
kita lakukan. Berdoa, kita minta dimudahkan diberikan jalan keluar kepada Allah SWT. Disaat kita menemukan kebuntuan, teruslah
berdoa dan berbaik sangka kepada Allah SWT sambil terus berusaha. Dan lihatlah
pertolongan Allah SWT pasti akan datang.
--- ( ^ - ^ ) ----
Tulisan ini sama dengan tulisanku di url ini:
http://duniapemimpi.blogdetik.com/2014/02/06/tips-menghadapi-skripsi/
Karena ini tips yang sangat bermanfaat, jadi saya pikir engga ada salahnya mempublikasikannya di kedua blog pribadiku sekaligus. Dan ini murni tulisan saya yah.. Terima kasih, semoga bermanfaat.. :)
No comments:
Post a Comment