Breaking News
recent

Air Bersih Mahal: PureIt sebagai Solusi

"Sungaiku tak seindah dulu." 
Itulah kesimpulan yang aku tarik dari cerita-cerita orang tuaku ketika mereka masih muda.


Katanya,
Dulu sungai merupakan tempat yang  indah dan sumber kehidupan. Di sungai kita bisa melakukan segala aktifitas, mulai dari mandi, mencuci baju, berenang, memancing, sampai menyusuri sungai dengan kapal bisa kita lakukan. Bahkan saking jernihnya sungai, air nya bisa digunakan sebagai air minum  Air sungai yang jernih dan indah yang dihiasi oleh bebatuan sungai, menjadikan sungai sebagai rumah para binatang kecil, seperti capung, kodok, dan ikan kecil lainnya. Sungai baik di desa maupun di kota, hampir sama kondisinya, sama-sama jernih dan indah.  Salah satu contohnya adalah Sungai Ciliwungg. Dahulu, Sungai Ciliwung indah, jernih, tempat segala aktifitas warga dan muara sungainya menjadi tempat Pelabuhan Sunda Kalapa.  Air Sungai ini pada tahun 1689 belum tercemar dan bisa digunakan sebagai air minum. Namun, pada tahun 1740 air sungai ini sudah dianggap tidak sehat karena segala sampah dan buangan air limbah rumah sakit dialirkan ke sungai.
  
"Kini, sungaiku telah berubah dan manusia seolah meninggalkannya." 

Habis Manis Sepah Dibuang. Mungkin peribahas itu yang cocok untuk menggambarkan sungaiku kini. Setelah sungai tak seindah dulu, setelah sungai tak sejernih dulu, manusia seperti meninggalkannya. Aktifitas yang dulunya mereka lakukan sudah jarang lagi di temui di sungai.

Jangankan manusia, binatang-binatang seperti capung, kodok dan ikan kini tak ada lagi. Entah mereka pergi atau bahkan mati. Sehingga kini, ikan-ikan yang berenang seolah telah pensiun kemudian digantikan oleh sampah yang berenang kesana kemari mengikuti air. Bukan lagi capung atau burung-burung yang berterbangan diatas sungai, namun kini lalat-lalatlah yang terbang mengikuti aroma sampah yang mulai membusuk. Ya, hal itulah yang terjadi kini. Jadi tak heran memang, jika air yang jernih itu berubah menjadi air kecoklatan dan seolah berubah fungsi menjadi "Tempat Sampah". 

Dan hal itu terjadi, karena ulah kita: Manusia.. Manusia terlalu egois, demi kepentingan dirinya sendiri ia berbuat sesukanya. Mulai dari menjadikan batu-batu kali untuk membangun rumah, membuang sampah di sungai bahkan hingga membuang limbah pabrik di sungai. Kita berbuat seolah tidak memerlukan sungai yang jernih dan asri, makanya kita mencampakkan lingkungan. 

Ironis sekali, jadi jangan salahkan siapa pun jika air bersih kini mulai langka. Karna sebenarnya kitalah yang membuatnya menjadi langka. Nasi memang telah menjadi bubur. Jadi ubahlah penyesalan sebagai pembelajaran dan  introspeksi diri untuk lebih mencintai lingkungan, dengan menjaganya.  

Terlebih lagi, di saat musim hujan seperti ini. Air bersih sudah seperti barang mahal. Karena ada banyak orang yang harus menyisihkan uang hanya untuk membeli air bersih. Seperti seorang kawan saya yang kebetulan lokasi rumahnya sering sekali di datangi banjir. Untuk masak dan keperluan sehari-hari, ia membeli air isi ulang. Hampir setiap hari, 1-2 galon/hari. Bayangkan, berapa banyak uang yang ia keluarkan dalam sebulan. 

Okelah, itu sih masih bersyukur. karena diluar sana ada lebih banyak orang yang harus rela berjam-jam mengantri untuk mendapatkan satu galon air. Atau ga usah jauh-jauh, kakak saya yang rumahnya di Cikarang pun kesulitan air. Jika Ia mengambil air dari sanyo, harus tengah malam kalau tidak, air  ga akan keluar karena ngantri katanya. Padahal itu masih di wilayah perkotaan bahkan di perumahan, lantas bayangkan saja bagaimana sodara-sodara kita yang berada di pedalaman sana?? Jarak ngambil air jauh, lalu setelah sampai lokasinya mesti ngantri panjaaaang sekali. Dan inikah yang dinamakan efek globalisasi?? di Indonesia ini, ketika semua nya telah dipermudah oleh tekhnologi, namun air malah semakin langka.  (kalau dipikir-pikir, lucu juga yah.) Kalau 2012 aja air udah langka, gimana nanti tahun 2050 atau 2100 yah?? Mau minum apa mereka kalau air bersih semakin langka??



Oleh karena itu, PureIt pun hadir seolah menjawab persoalan yang terjadi di kehidupan kita. Untuk meminum air, kita tak perlu lagi memasaknya karena tekhnolog Pureit dapat menghilangkan virus, bakteri, dan parasit berbahaya serta menghilangkan kotoran di dalam air, sehingga air yang dihasilkan dapat langsung diminum. Airnya pun jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami. Pure It pun sangat mudah digunakan, dengan harga yang terjangkau yaitu hanya Rp 550.000,-. Sangat mudah bukan jika dibandingkan dengan pengeluaran yang harus kamu keluarkan jika membeli air kemasan sendiri. 
  

Contoh Penghematan Dengan Pureit:
Pureit
GKK Rp 150 ribu = 1500 liter -& Rp 100/liter
- Galon Bermerek
Rp 10 ribu = 19 liter -& Rp 526/liter (Hemat 5x lipat)
- Galon Isi Ulang
Rp.3.500 = 19 liter -& Rp.184/liter (Hemat 2x lipat)
- Rebus air
Gas 3 kg = Rp.12 ribu, 2 minggu, 112 liter -& Rp.107/liter



Cara penggunaan Pureit yang terbilang mudah dan ga pake ribet ini emang menjadi salah satu dari kelebihan Pureit. berikut ini adalah informasi yang perlu kamu ketahui tentang penggunaan Pureit:

1. Tidak memerlukan sambungan ke keran.
2.  Sangat praktis digunakan. Tinggal tuangkan air tanah / PAM mentah yang biasa kamu masak untuk minum ke wadah bagian atas Pureit melalui Saringan Serat Mikro.
3. Kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan 9 liter.
4. Tersedia dalam dua warna pilihan: putih biru dan putih marun.
5.  Tidak memerlukan listrik atau gas.


Keunggulan Pureit:
1. Sangat praktis. Hanya memasukkan air ke dalam alat dari bagian atas, Pureit akan memurnikan air untuk siap minum.
2. Tidak memerlukan gas, listrik, dan saluran pipa.
3. Biaya per liter pemurnian air hanya Rp100, jauh di bawah harga air galon dari merek ternama (Rp526/liter), air isi ulang (Rp187/liter), dan air rebus (Rp107/liter).
4. Air terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental Protection Agency) USA yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, dan log 3 parasites.
5. Pureit memiliki indikator yang dapat menunjukkan lebih awal kapan perlu mengganti Germkill Kit (mekanisme penghentian otomatis).
6. Kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter di transparent chamber.
7. Garansi satu tahun.

Cara Kerja Pureit
1. Isi penuh 9 liter air PAM/tanah mentah wadah bagian atas.
2. Air akan mulai mengalir di wadah transparan 45 menit - 1 jam.
3. Buang air isian pertama untuk melakukan pembilasan dan lakukan proses pembilasan ini sebanyak 3 kali.
4. Setelah itu isi kembali wadah bagian atas dan air di wadah transparan sudah siap diminum.
5. Pengisian kedua dan seterusnya akan memakan waktu 15 30 menit.
6. Simpan pompa plastik di tempat aman (nanti dibutuhkan untuk keperluan pembersihan).

Jadi, ayo bersama kita menjaga lingkungan untuk masa depan kita. Dan berdayakan air yang ada baik air PAM ataupun air sanyo lalu kita ubah menjadi air bersih tanpa repot,  tanpa biaya dengan Pure It. :)  

Air bersih Mahal : PureIt lah solusi nya. 

------ V ( ^ _ ^ ) V ------

sumber info PureIt:
http://lombablogpureit.blogdetik.com

Unknown

Unknown

No comments:

Post a Comment

Translate

Wardah@mychocochips. Powered by Blogger.